Kamis, 15 April 2010

Dibalik sebuah perjalan

Beberapa waktu yang lalu, dalam perjalanan ke kota Tarakan dari Palangkaraya sempat terlintas pikiran. Pikiran mengenai kondisi pelayanan terbang di negeri ini. Saya sempat tersenyum sendiri ketika untuk menuju satu kota satu pulau mesti ke jawa dulu (baca_jakarta). Dan ini jelas sangat boros baik dari sisi waktu maupun biaya.belum lagi ternyata di bandara transit pesawat tidak nyambung, terpaksalah mesti harus nginap dikota tersebut..nah....jadi praktis waktu habis hanya untuk perjalanan.
klo gak salah waktu saya masih sekolah di tingkat dasar, ada pelajaran yang selalu diulang - ulang yaitu pasal 33 ayat 1-3.intinya semua kegiatan di negeri yang kaya raya ini jika untuk kepentingan hajat hidup orang banyak mesti dikuasi oleh NEGARA...nah klo penerbangan apakah bukan hajat hidup orang banyak ya..mm apakah angkasa pura itu "negara" atau "swasta"..mmm yang jelas saudara - saudara yang berada diluar jawa klo mau ke kota tetangga mesti lewat Jkt....itu untuk keuntungan atau untuk masyarakat..belum lagi klo dilihat dari harga tiket yand dari golden silver etc...satu tujuan satu pesawat bisa sangat jauh besa harga tiket ..nah lho...saya hanya berfikir sampai kapan ya seperti ini..
NamundDari balik itu semua ketika saya duduk di dekat jendela dan melihat sayap pesawat, pikiran saya juga melayang waktu jaman abu - abu (es em a)diajari mengenai hukum bernoulli ya satu hukum dipelajaran FIsika yang sangat saya sukai...ck ck ck kagum saya subhanalloh salut saya ma Mr Bernoulli n yang menciptakannya tentunya. mereka pasti gak akan berpikir keuntungan semata ketika mereka menemukan hukum hukum itu. Hukum fisika yang bisa nerbangin pesawat dengan bobot berton - ton..yah semoga keturunan kelak ada yang bisa buat kayak gitu bukan untuk sekedar di kenang tapi bisa bermanfaat bagi khalayak banyak..:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar